Semua hal di dunia ini adalah sementara. Begitu juga dengan semua kebersamaan ini yang semakin mendekati masa akhirnya. Waktu terus berjalan hingga tak terasa, kami berjalan semakin dekat ke bulan Ramadan. Momen-momen terakhir kami adalah waktu kami ikut staf Stageof ke Pos Observatorium Syeh Bela-Belu di Parangtritis untuk melaksanakan pengamatan hilal bulan Ramadan. Pengamatan pertama kami lakukan pada 1 April 2022 dimana kami tidak mendapatkan penglihatan hilal yang jelas dikarenakan ufuk barat tertutup awan. Hasil dari stasiun lain yang bisa melihat bulan pun, masih belum bisa dijadikan patokan sebagai awal mula bulan suci ini.
Pengamatan hilal yang ZONK di Makam Syeh Bela Belu, Parangtritis. |
Keesokan harinya, kami melaksanakan pengamatan lagi dan sama, kami belum mendapatkan hasil. Namun, stasiun lain sudah mendapatkan penampakan hilal dan kami akan berpuasa esok harinya. Di hari inilah, Ardi sudah tidak ikut pengamatan hilal dikarenakan ia pamit lebih dulu untuk pulang ke Salem pagi harinya. Pagi-pagi dia sudah siap dengan semua barangnya dan setelah itu dia berpamitan. Dia melayangkan pelukan ke semua orang sambil tersedu karena terharu dengan semua kebersamaan yang kami lalui selama beberapa bulan ini.
Kemudian, beberapa hari setelah puasa, Stageof mengadakan kumpul-kumpul buka bersama di Bale Sawah. Tempatnya enak dan harganya murah. Disana, aku menyaksikan semua pegawai membawa anak-anaknya dan tak terduga, tiba-tiba saja aku kangen dengan rumah. Disini jugalah aku menyampaikan mohon maaf dan salam perpisahan. Karena, besoknya aku akan pulang menuju Kalimantan. Terima kasih buat semua pegawai Stageof yang sudah menjadi bagian hangat dari 2022-ku, yang sudah memberikan banyak pelajaran dan kenangan indah sebelum akhirnya, ternyata, aku sudah mulai bekerja selepas Idul Fitri.
Foto kumpul-kumpul terakhir di rumah makan Bale Sawah ~ |
- Perjalanan Pulang –
Senin, 11 April 2023 adalah waktu dimana aku akhirnya beranjak. Hari sebelumnya, setelah selesai buka bersama, semua barang-barangku diangkut menuju rumah Adi karena rencananya aku akan diantar dia menuju stasiun. Pagi-pagi sekali, sebelum sahur, aku diantar Adi menuju Stasiun Yogyakarta (Tugu) dan berpamitan juga dengan orang tuanya. Aku dibawakan sebuah bekal untuk sahur. They’ve been such a good parents during my stay in Jogja for several times.
Pertama kalinya menggunakan kereta api eksekutif dari Jogja dan pertama kalinya pakai stasiun ini juga :) |
Aku diantar menggunakan mobil oleh Adi untuk menghindari klitih (alasan agak klise haha). Setelah sampai, aku keluar dan Adi pulang. Tak terasa, mungkin ini adalah terakhir kalinya aku bertemu dia untuk main-main seperti masa-masa kuliah ini. Lalu aku menunggu Izharu dan tidak lama, dia datang. Kita masuk bersama dan jalan menggunakan kereta eksekutif promo yang kami beli tiketnya tempo hari. Untung saja ada promo, jadi bisa naik kereta eksekutif. Kami sampai di Surabaya kira-kira pukul 8 atau 9 pagi dan langsung menuju rumah Izharu.
Disana, aku istirahat selama beberapa lama sebelum akhirnya harus beranjak lagi menuju bandara. Diantar oleh Izharu ke bandara, aku benar-benar merasakan “akhirnya, ini adalah benar-benar akhirnya” (paham gak sih?). Sesampainya di bandara, dia mengantarku sampai pintu keberangkatan dan kita berpisah disana. Aku masuk ke bandara untuk kemudian terbang ke Bandara Syamsudin Noor dimana saat sampai, aku disambut oleh matahari terbenam Kalimantan yang sampai sekarang, gak berubah kerasa sangat indahnya. Tak lama, orang tuaku datang dan aku langsung melepas rindu dengan mereka. Dalam perjalanan menuju rumah, kami mampir ke rumah makan untuk buka puasa yang ternyata sangat ZONK! Harga mahal, rasa pas-pasan xixi (jujur).
Pemandangan dari Bandara Syamsudin Noor sore itu :) |
0 Comments