Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat malam para pembaca. Saya disini ingin bercerita pengalaman saya jalan-jalan alias menyambung tali silaturahmi dengan teman saya yang kebetulan juga kuliah di Bogor. Waktu itu adalah akhir tahun 2017 dimana saya masih tingkat 1 dan saya sedang menjalani masa liburan akhir tahun yang berlangsung kurang lebih 10 hari. Karena tidak ada kerjaan, saya pergi ke tempat teman saya sekaligus berjalan-jalan ke tempat baru ini, Kampus Institut Pertanian Bogor.
Kampus yang terletak di Dramaga, Bogor ini bisa dibilang sangat besar dengan gedung-gedungnya yang memang besar jika dibandingkan kampus saya sendiri. Jalannya belak-belok sana sini dan saya mengalami kesusahan menghafalnya. Saya berangkat dari Pondok Betung pagi, sekitar pukul setengah tujuh dan saya ke Kebayoran Icon untuk mengurus rekening dulu. Setelah sekitar 1 jam mengurus masalah rekening, saya akhirnya berangkat menuju Bogor. Dari Stasiun Kebayoran - Stasiun Bogor menggunakan KRL membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan keadaan KRL yang sangat sesak. Hal ini utamanya karena KRL adalah moda transportasi murah. Bayangkan saja, hanya mengeluarkan Rp. 7000, anda sudah sampai Bogor dari Pondok Ranji. Selain itu, karena Bogor adalah daerah wisata dan memang sehari-hari saja ramai, apalagi sekarang, masa liburan dan akhir pekan.
Foto di Koin IPB |
Kampus yang terletak di Dramaga, Bogor ini bisa dibilang sangat besar dengan gedung-gedungnya yang memang besar jika dibandingkan kampus saya sendiri. Jalannya belak-belok sana sini dan saya mengalami kesusahan menghafalnya. Saya berangkat dari Pondok Betung pagi, sekitar pukul setengah tujuh dan saya ke Kebayoran Icon untuk mengurus rekening dulu. Setelah sekitar 1 jam mengurus masalah rekening, saya akhirnya berangkat menuju Bogor. Dari Stasiun Kebayoran - Stasiun Bogor menggunakan KRL membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan keadaan KRL yang sangat sesak. Hal ini utamanya karena KRL adalah moda transportasi murah. Bayangkan saja, hanya mengeluarkan Rp. 7000, anda sudah sampai Bogor dari Pondok Ranji. Selain itu, karena Bogor adalah daerah wisata dan memang sehari-hari saja ramai, apalagi sekarang, masa liburan dan akhir pekan.
Oiya, saya tidak sendiri, saya kali ini ditemani teman se-kontingen Borneo saya, Yakobus. Dia juga punya niatan untuk mengunjungi temannya Saman yang sama sama kuliah di IPB. Setelah sampai di Stasiun Bogor saya menggunakan angkot untuk ke IPB. Angkot yang saya naiki ternyata berhenti di Terminal Laladon dan saya harus ganti angkot buat ke IPB. Oke saya naik angkot yang lain dan langsung turun di samping IPB. Ongkos yang saya habiskan kali ini sekitar Rp. 8000. Masih terhitung murah karena memang jarak dari Bogor ke Dramaga cukup jauh.
Setelah sampai dan bertemu dengan kedua teman ini, ternyata mereka saling kenal. Kami berjalan-jalan di IPB menyusuri semua lingkungan kampusnya. Cukup menyenangkan karena kampusnya yang rindang dan banyak tumbuhannya. Kami juga mengunjungi tempat foto "koin IPB" yang jadi spot foto terkenal disini. Bahkan kami juga jalan hingga ke rektorat kampus ini, atau yang disebut "Gedung Andi Hakim Nasution". Pikiran pertama saya adalah "waw, gedung yang sangat besar". Dan kami juga sempat berfoto-foto di depan gedung ini.
Tak terasa berkeliling dengan mereka, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5. Waktunya pulang ke Pondok Betung. Dengan menggunakan cara yang sama kami sampai di Pondok Betung sekitar jam 8 malam. Nah, sewaktu perjalanan pulang ini ada hal yang saya gak ekspektasikan. Ternyata, Yakobus yang lebih berpengalaman dari saya bilang kalau waktu di angkot tadi, kami satu angkot dengan seorang pencopet yang dia bilang modusnya kelihatan banget. Mereka berdua, satu cowok dan satu cewek masih kecil dengan dandanan yang bisa dibilang geulis banget sehingga dia terlihat dewasa. Entah gimana cara mereka bekerja, yang jelas saya merasa bersyukur tidak terjadi apa apa selama di angkot tadi.
Nah teman-teman, dari saya kalau mau jalan-jalan sebaiknya jangan sendiri ya! Karena kalau sendiri, kamu harus self aware yang benar-benar waspada. Kalau ada teman, ada yang ngelihatin dan jaga barang kita misalnya kita mau ke WC atau kemana gitu. Kayanya, sekian postingan saya kali ini dan jangan lupa kunjungi terus blog saya!
Setelah sampai dan bertemu dengan kedua teman ini, ternyata mereka saling kenal. Kami berjalan-jalan di IPB menyusuri semua lingkungan kampusnya. Cukup menyenangkan karena kampusnya yang rindang dan banyak tumbuhannya. Kami juga mengunjungi tempat foto "koin IPB" yang jadi spot foto terkenal disini. Bahkan kami juga jalan hingga ke rektorat kampus ini, atau yang disebut "Gedung Andi Hakim Nasution". Pikiran pertama saya adalah "waw, gedung yang sangat besar". Dan kami juga sempat berfoto-foto di depan gedung ini.
Yakobus dan teman saya Lufi |
Tak terasa berkeliling dengan mereka, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5. Waktunya pulang ke Pondok Betung. Dengan menggunakan cara yang sama kami sampai di Pondok Betung sekitar jam 8 malam. Nah, sewaktu perjalanan pulang ini ada hal yang saya gak ekspektasikan. Ternyata, Yakobus yang lebih berpengalaman dari saya bilang kalau waktu di angkot tadi, kami satu angkot dengan seorang pencopet yang dia bilang modusnya kelihatan banget. Mereka berdua, satu cowok dan satu cewek masih kecil dengan dandanan yang bisa dibilang geulis banget sehingga dia terlihat dewasa. Entah gimana cara mereka bekerja, yang jelas saya merasa bersyukur tidak terjadi apa apa selama di angkot tadi.
Foto kami di Koin IPB |
Nah teman-teman, dari saya kalau mau jalan-jalan sebaiknya jangan sendiri ya! Karena kalau sendiri, kamu harus self aware yang benar-benar waspada. Kalau ada teman, ada yang ngelihatin dan jaga barang kita misalnya kita mau ke WC atau kemana gitu. Kayanya, sekian postingan saya kali ini dan jangan lupa kunjungi terus blog saya!
0 Comments