Halo semua rekan pembaca! Kita sekarang sudah sampai di bagian keempat. Kali ini aku mau bahas satu hari yang cukup “monumental” (widih) di perjalanan hidup Georanger’53. Namun, disini mungkin ada bumbu subjektivitasnya, karena aku akan menceritakan apa saja yang terjadi di hari itu, dari sisi pandangku. Oke, mari kita mulai.
Pagi hari itu,
seperti biasa, dimulai dengan ibadah, membuat jamu kunyit (kalo gak salah),
sarapan, lipat baju, dan hal-hal rumahan (eh, kos-kosan) lainnya. Jadwal hari itu, Sabtu, 8
Februari 2020 sudah aku susun sedemikian rupa. Akan ada beberapa agenda hari
itu. Pertama adalah penyematan IPJ 2019 yang dilaksanakan mulai pukul 10.00
(karena kami mau persiapan terlebih dahulu) hingga malam hari. Lalu,
kedua, ada belajar SeiscomP3 buat persiapan PKL sekitar jam 3 sore. Lalu,
ketiga ada rapat final dan makrab sama Georanger’53 sebelum PKL. Padat kan?
Seharian di kampus haha.
Karena sejak
pagi emang sudah banyak kerjaan, aku agak kelabakan waktu jam 9. Karena aku
belum terlalu siap buat ke kampus. Tapi akhirnya satu-persatu dapat aku selesaikan dan aku siap untuk berangkat ke
kampus. Sampai di kampus, anak-anak Tingkat 1 sedang karate. Aku langsung menuju
ruang persiapan pengukuhan IPJ 2019. Disana kami mempersiapkan alur acara
selama sehari dari siang – malam. Aku kebagian dimana ya? Agak lupa karena kali
ini aku tinggal menjalankan, tidak merencanakan.
Waktu terus
berjalan dan tidak terasa sudah sampai waktu dzuhur. Setelah ibadah, aku makan
siang dan mulai melaksanakan rangkaian kegiatan pengukuhan IPJ 2019. Aku
benar-benar lupa rangkaiannya apa aja, cuma salah satu kegiatannya itu renungan
di dalam ruangan gitu. Alhamdulillah sampai waktu ashar berkumandang semuanya
berjalan dengan lancar dan sesuai ekspektasi.
Setelah ashar adalah
jadwalnya belajar SeiscomP3. Aku yang awalnya di IPJ sekarang berpindah ke Lab
Geofisika bersama anak-anak kelas untuk belajar SeiscomP3. Pas sampai di Lab,
eh ternyata lab-nya masih belum banyak orang, alias masih sedikit yang datang
untuk belajar. Ya sudah, sembari menunggu, aku kembali ke IPJ untuk ikut
rangkaian pengukuhan. Disini fokusku mulai ambyar antara mau ke kelas atau mau
ke IPJ. Pada akhirnya, kira-kira pukul 5 sore, aku pamit dari IPJ dan mau ke
Lab untuk mempersiapkan acara malam nanti. Acara malam?
Yap, jadi
rencana kelas, setelah belajar SeiscomP3, kami mau rame-rame makan malam di
atas Lab Geofisika, yap, di atap! Sekaligus disini kami mau mempersiapkan PKL
untuk terakhir kalinya. Rencananya acara akan dimulai selepas isya, biar waktu
ibadahnya tidak tertabrak. Bagian terbaiknya adalah, makan malam biayanya ditanggung oleh kelas. Dipersiapkan oleh pengurus kelas sebagai makan-makan
sebelum liburan dan briefing terakhir sebelum PKL dimulai.
Selepas isya’,
kami semua naik ke atap Lab Geofisika. Kami menggelar terpal yang enggak tau
dapat dari mana mereka. Setelah itu kami duduk semua. Beberapa orang
mempersiapkan proyektor dan layarnya yang akan kami gunakan untuk
mempresentasikan hal-hal yang berkaitan dengan PKL. Setelah semua persiapan
kami lakukan, kami mulai acara dengan makan malam.
Suasana malam itu... |
Setelah makan malam, kami segera memulai acara intim yaitu briefing terakhir mengenai PKL. Briefing ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dan semuanya paham dengan apa yang harus dilakukan di Lembang. Masing-masing seksi memberikan briefing mengenai ruang dan hasil kerjanya yang sudah dibagi-bagi di awal persiapan PKL. Alhamdulillah, tidak ada kendala yang berarti dari masing-masing seksi dan semua anggota kelas mampu memahami rangkaian kegiatan PKL.
Hingga tak
terasa, acara briefing yang lebih mirip dengan makrab ini, sudah sampai ke
pukul 10. Kami disana mengakhiri acara kami dengan meneriakkan jargon kami,
“Georanger, SIAP PKL!” Acara yang meriah, sekaligus hangat, karena menutup
semester 5 kami dan membuka rangkaian PKL kami yang sebenarnya adalah, liburan
terencana. Cerita selanjutnya, see you in Lembang!
**Jarang-jarang ada yang makai atap gedung kampus untuk makrab hehe.
0 Comments