Hello semua rekan pembaca, kita lanjut ke bagian selanjutnya ya, hari pertama kami melaksanakan PKL. Ceritanya asik nih karena kami semua istilahnya testing di hari ini. Oke, lanjut aja, selamat membaca.
-- Selasa, 11
Februari 2020 --
Pagi buta, pukul 3 atau setengah 4 pagi, aku
sudah terbangun, termasuk yang pertama diantara yang lain. Waktu itu sih
kerasa kaya ada tanggung jawab gitu, karena sebagai Seksi Acara, ya harus
melancarkan acara sesuai jadwal. Biar gak ngantuk, aku langsung mandi pagi itu.
Nekat, gak tau kalau ternyata airnya dingin banget. Waktu aku mandi,
reflek aku teriak “WAWWWW” kenceng banget. Kaget semua, taruna yang
lain pada bangun.
Penginapan kami
ini berupa rumah yang besar dan terdiri atas banyak kamar. Mirip sama villa
gitu sih. Ada fasilitas kamar mandi dan halaman bermain. Kamarnya juga banyak
jenisnya (eh iya ini aku gak endorse lo ya). Karena kami orangnya banyak dan cuma butuh tempat untuk istirahat (lebih tepatnya tidur),
jadi kami menyewa kamar yang agak besar dengan kasur bertingkat. Yup, di satu
kamar itu kami semua (17 orang), jadi satu beserta barang-barang pribadi kami. Aku
membawa satu tas besar dan yang lain bawaanya lebih sedikit dari aku.
Entah kenapa ya, aku kalau bepergian selalu kaya gitu hahaha.
Oke lanjut,
setelah aku mandi, aku membangunkan beberapa teman untuk mandi juga. Setelah
itu kami sholat di lantai atas penginapan. Selepas sholat, barang-barang
pribadi yang akan dibawa untuk melaksanakan survei mulai disiapkan. Setelah
semua taruna siap, kami mulai memasuki pregio dan berangkat menuju basecamp
kami sekaligus penginapan taruni, guest house Pos Lembang. Bayangkan 17
orang, masuk dalam satu pregio kecil, berdesakan. Untung saja masih kuat nanjak
pregionya hehe.
Sesampainya disana, taruni sedang bersiap-siap juga. Pagi hari adalah jadwalnya menerapkan protokol. Pertama, kami makan pagi bersama. Kedua, kami membicarakan penjadwalan hari itu. Ketiga, bagi kelompok yang survei lapangan, cek alat dan persiapan survei. Keempat, berangkat menuju lokasi survei bersama pendamping (pembina). Kebetulan, hari ini kelompokku (Kelompok 1) mendapatkan jadwal untuk melaksanakan piket ke Stasiun Geofisika Klas I Bandung, jadi tidak melaksanakan survei langsung di lapangan.
Jadi, kami harus
bertolak menempuh perjalanan Lembang-Bandung di pagi hari. Kira-kira pukul 06.30, kami jalan dari pos ke
jalan raya Lembang. Kenapa kami jalan? Karena ini hari pertama, jadi kami masih
belum mendapatkan angkot yang dapat digunakan untuk pulang pergi menuju stasiun.
Kami jalan menggunakan kelengkapan PDH sejauh kira-kira 1 km hingga sampai di
jalan raya. Kebayang gak tuh, yang taruni jalan pakai sepatu PDH di jalanan yang tidak rata aspal gitu. Tapi asik, karena yang mengalami seperti itu
cuma kelompok kami hahaha.
Setelah sampai
di jalan raya, kami segera menaiki angkot yang tersedia (maksudnya lewat dan berhenti di depan kami). Waktu itu angkotnya
diisi sama anak mau berangkat sekolah juga. Alhamdulillah jalanan tidak terlalu
macet. Udara pagi Bandung terasa sejuk. Kira-kira perjalanan ditempuh selama 1
jam. Kami turun tidak di dekat stasiun, melainkan kaya di persimpangan yang
sudah dekat dengan stasiun. Akhirnya kami berjalan kembali hingga ke stasiun.
Penuh dengan jalan-jalan ya hari pertama.
Sesampainya di
stasiun, kami langsung menghampiri pihak yang berwenang untuk kami berikan
surat kegiatan dan beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan kami. Setelah
itu, kami beralih ke Ruang Observasi Gempabumi. Disini kami dijelaskan
mengenai bagaimana pelaksanaan pengamatan gempa oleh stasiun, bagaimana mengoperasikan
aplikasinya, dan hal-hal lain yang berkaitan. Disana kami dipandu oleh beberapa
petugas dari stasiun. Cukup lama kami disana, hingga tak terasa sudah memasuki
waktu ibadah Dzuhur.
Komputer untuk operasional SeiscomP3 |
Simulasi penggunaan komputer untuk pengamatan gempabumi |
Oiya, waktu itu, kebetulan ada 1 sekolah dasar berkunjung kesini, jadi kami dapat kesempatan melihat bagaimana Stageof Bandung memberikan pengetahuan BMKG ke anak-anak kecil |
Kami melaksanakan
ibadah terlebih dahulu sebelum lanjut ke kegiatan selanjutnya. Makan
siang juga tidak lupa kami laksanakan. Setelah makan, kami berkunjung ke
ruangan selanjutnya, yaitu, Ruang Data dan Informasi (Datin) Geofisika.
Disini kami melihat praktik dari salah satu petugas dalam mengoperasikan
komputer yang digunakan untuk menyebarkan informasi kejadian petir. Alat yang
digunakan adalah Nexstorm, beda sama yang di kampus kan masih pakai LD2000. Sistem
yang baru ini punya fitur yang lebih bagus dibanding dengan sistem yang lama.
Sayangnya, kami belum punya kesempatan mempraktikkannya secara langsung hehe.
Saat kami melihat bagaimana penggunaan Nexstorm untuk pengamatan listrik udara |
Setelah itu,
kami beranjak ke ruangan selanjutnya, yaitu Ruang Tata Usaha. Di ruangan
inilah semua pusat administrasi dari stasiun terjadi. Persuratan, logistik,
alat, dan sebagainya diatur disini. Kami berkenalan dengan salah satu petugas
yang sangat ramah dan bercerita banyak sekali mengenai karirnya di BMKG. Mulai
awalnya dari Bengkulu hingga bisa pindah ke Bandung sini. Keren sekali,
memotivasi kita-kita para pemuda buat menapaki karir selagi muda.
Berfoto dengan Pak Irwan yang sangat ramah dan mau berbagi cerita selama pindah-pindah tempat kerja di BMKG |
Nah, ruangan TU tadi, adalah ruangan terakhir yang kami kunjungi. Selepas ini, kami melaksanakan praktik lapangan, yaitu pengamatan synop meteorologi. Pengamatan synop meteorologi disini dilaksanakan dengan membaca hasil pengukuran alat di taman alat meteorologi dan melihat langit (yup melihat langit secara langsung) untuk melihat kondisi awan. Karena kami (terutama aku) belum pernah melaksanakan pengamatan ini secara langsung, jadi ya susah menurutku haha. Setelah informasi-informasinya dari alat kami dapat, lalu kami melakukan penyandian. Penyandian ini tujuannya untuk memudahkan dan meringkaskan pelaporan kondisi cuaca dan kodenya aku gak paham (karena baru belajar). Waktu itu sih yang melaksanakan penyandian itu si Emi, aku cuma lihat aja. Serangkaian acara disini selesai kira-kira pukul setengah 5 sore dan ini merupakan acara terakhir.
Oh iya aku lupa menceritakan. Waktu itu, pas pengamatan synop, kami kan berurusan dengan banyak alat. Pemandu kami waktu itu bilang, salah satu alat yaitu panci penguapan itu tidak boleh disenggol maupun dikurangin isinya atau gimana gitu, soalnya nanti dapat menyebabkan ketidak akuratan hasil. Waktu pengamatan dan lihat-lihat alat untuk diambil datanya, tiba-tiba saja si Ardi mengobok-obok panci itu, gak jelas, gak tahu juga dapat inspirasi dari mana. Imma be like "huh?" Random banget tiba-tiba ngobok panci penguapan, padahal sudah dikasih tahu jangan diobok-obok.
Saat mengamati awan dan jenisnya dalam delapan arah |
Selesai dari
sini, kami berpamitan dengan semua petugas dan kembali ke jalan besar
untuk mencari angkot. Akhirnya kami dapat. Angkot ini membawa kami menuju Lembang
kembali, tapi lewat jalan yang tidak biasa. Kami lewat jalan “dalam”, lewat
kampung-kampung, tiba-tiba ke perumahan elit, tiba-tiba sampai di belakangnya
stasiun sudah. Akhirnya kami sampai kira-kira pukul 5 sore. Banyak kelompok
lain yang sudah sampai, tetapi ada satu kelompok lagi yang belum sampai,
Kelompok 2. Kelompok 2 kebagian survei MASW dan geolistrik dalam satu waktu,
pada akhirnya mereka hanya mendapatkan yang geolistrik karena ditengah jalan
katanya alat untuk MASW kehabisan daya (akinya kosong dan rusak).
Sesampainya kami
membereskan barang-barang bawaan dan membersihkan diri, kami menyelesaikan
laporan untuk dipresentasikan pada malam harinya. Yup setiap hari kami
melaksanakan laporan presentasi untuk melaporkan apa saja yang sudah kami
lakukan hari itu. Hari itu, kami kira-kira selesai membuat laporan tepat sebelum
maghrib. Setelah itu, kami melaksanakan ibadah maghrib.
Selepas ibadah
maghrib, kami makan malam. Menunya hampir sama dengan yang pagi, yaitu ayam lagi. Malah kayanya gak pernah gak ada ayamnya deh. Setelah itu, kami menyiapkan ruangan untuk presentasi malam itu. Hari
ini, kami menggunakan gazebo untuk tempat duduk para pembina, lalu kami duduk
di lantai dan yang presentasi di depan. Kami meminjam peralatan dari pos dan
untuk proyektor, kami gunakan spanduk. Kelompok yang pertama presentasi,
tentunya kelompok kami.
Kami presentasi
dengan ditonton oleh para pembina. Waktu itu, ada Pak Sandy, Pak Puji, Pak
Agus, Pak Hendri, dan Pak Wandono. Setelah kami presentasi, dilanjutkan dengan
kelompok lainnya hingga kelompok 4. Kira-kira pukul 10.30 malam, acara baru selesai.
Waktu itu, Lembang sudah dingin banget, gak kuat lagi aku bahkan wkwk. Selepas
presentasi, ada sedikit pesan dari para pembina untuk hari selanjutnya. Setelah
itu, acara ditutup dan pembina diantarkan ke hotel kembali.
The boys |
The Pembina hehe |
0 Comments