- Kamis, 28 Oktober 2021 -
Lagi, hari ini survei diliburkan untuk beristirahat
setelah Rabu bekerja. Jadwal survei selanjutnya adalah di hari Jum’at. Lagi-lagi
aku tidak ada kerjaan. Tapi, tiba-tiba dan mendadak, aku berangkat ke Solo,
mengunjungi rumah teman. Oke, ceritanya kita putar balik dulu ya.
Malam sebelumnya, ditengah istirahat kami (aku dan Adi)
setelah seharian survei kesana-sini untuk mengunduh data, mengganti baterai, dsb-walaupun
aku hanya di bangku penumpang-tiba-tiba Danu menghubungi aku, menanyakan lokasiku
saat ini. Dia menyuruh kami untuk datang ke Malioboro, nongkrong minum Kopi
Joss bersama Wiliam. Ternyata mereka sedang di Jogja. Danu ini adalah teman
kosku, orang Solo, dan Wiliam adalah teman sekelas Danu yang berasal dari Medan.
Karena kami beneran lelah, kami tolak dengan berat hati. Adi justru menawarkan
mereka untuk ke rumahnya saja, menginap. Mereka menyetujuinya.
Kurang lebih jam 11.00 yang mana sudah cukup larut,
mereka akhirnya datang. Alhamdulillah, bersua kembali dengan rekan-rekan
ini. Adi menyuguhkan kopi buatannya yang menurutku rasanya aneh (ya karena aku
gak suka kopi hehe). Kita berbincang-bincang, bercerita mengenai apa yang
terjadi selama tidak bertemu. Tak lama, kami merasa mengantuk dan memutuskan
untuk mengakhiri pertemuan hangat ini dengan pergi ke pulau kapuk
masing-masing.
Pagi esok harinya, kami melakukan rutinitas pagi. Danu
dan Wiliam rencananya beranjak pagi ini. Wiliam hendak packing barang karena
akan pulang di hari Sabtu. Sedangkan Danu akan pulang ke Solo. Tiba-tiba Adi
nyeletuk, memberikan ide cemerlang, “sana ikut ke Solo Mal, biar tau Solo
kamu”. Aku terperanjat karena hal ini sama sekali tidak terpikirkan oleh diriku.
Sempat ragu awalnya karena aku benar-benar ingin istirahat hari ini. Tapi eh
tapi, kesempatan ke Solo dengan tujuan pasti seperti ini mungkin tidak akan
datang dua kali. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut Danu ke Solo.
Aku bersiap-siap dan beberapa menit kemudian kami
berangkat mengikuti kemudi dari Danu. Melewati Kota Yogyakarta, Klaten, Kartasura,
dan akhirnya sampai di Solo. Terlihat cepat dan singkat ya. Padahal itu adalah
perjalanan yang cukup tidak nyaman! Cuaca cerah membuat udara panas banget. Beberapa
ruas jalan cukup macet karena ada perbaikan jalan dengan suasana yang sumpek! Belum
lagi ramainya jalanan ini dengan kendaraan yang berbagai macam. Banyak bis yang
saling salip dan terus-terusan main klakson, makin sumpek dan bahayalah rasanya
jalan ini. Kami baru sampai Solo di jam 11.30-an siang dengan keadaan KEPANASAN!
Sampai Solo suasana berubah menjadi agak adem. Kami menyusuri
jalanan menuju rumah Danu. Lewat Jl. Slamet Riyadi yang merupakan arterinya Solo.
Berhenti sejenak di depan Keraton Surakarta, Pasar Gede, dan melihat beberapa
tugu atau patung sepanjang jalan. Setelah beberapa lama, akhirnya sampai di
Universitas Negeri Sebelas Maret (UNESA). Kami masuk dengan membawa cendol
dawet yang dibeli di depan gerbangnya. Lalu kami keliling-keliling dan duduk di
pinggir danau UNESA. Rindang dan sepi, cocok sekali untuk istirahat setelah
melalui perjalanan yang melelahkan.
Beberapa foto yang aku ambil di pusat kota Solo |
Setelah setengah jam disana, kami memutuskan untuk beranjak
ke rumah Danu yang tidak terlalu jauh dari sini. Aku bertemu dan berbincang
sebentar dengan orang tuanya. Setelah itu aku langsung terlelap karena memang
sangat kelelahan. Eh berapa kali ya aku udah bilang lelah haha. Satu jam
tertidur, waktu sudah mendekati Asar. Aku bersiap-siap untuk melanjutkan
kegiatan, yaitu bertemu dengan teman SMP-ku yang sedang kuliah di Solo, tapi
udah mau lulus sih. Danu mengantarkanku ke kos temanku yang letaknya cukup
jauh. Setelah sampai, Danu lanjut ke kegiatan kumpul-kumpul dengan temannya.
Oke, sekarang posisi tuan rumah diserahkan ke Nisa. Dia
kos bersama satu teman perempuannya. Kami bingung mau ngapain. Mau ke
Tawangmangu, tapi lumayan jauh, 60 km-an yang bakal membuat aku tidak bisa
pulang ke Jogja langsung sore ini. Akhirnya kami memilih untuk main ke Paragon
Mall. Sampai di Paragon Mall, kami berkeliling dan berhenti di gerai Chatime.
Kami beli minuman disana. Saat duduk menunggu minuman selesai dibuat, aku iseng
melihat KRLAccess untuk mengetahui jadwal KRL.
Buset, ternyata kereta berangkat 20 menit lagi dan kereta
selanjutnya berjeda cukup lama. Mau tidak mau, aku harus ikut kereta ini. Setelah
Chatime-nya jadi, kami langsung membayar dan berjalan dengan terburu menuju
parkiran. Padahal baru saja masuk (ironis). Sampai parkiran, kami langsung gas
menuju Stasiun Solo Balapan. Nisa ambil alih kemudi agar cepat sampai. Alhamdulillah,
10 menit sebelum kereta berangkat kami sudah sampai. Say goodbye to Nisa
dan langsung masuk stasiun yang peron keretanya cukup jauh ini.
Keterburu-buruan ini membuatku haus, tapi aku sudah ada di dalam KRL,
Chatime-ku tidak bisa melegakan dahagaku.
KRL Jogja-Solo yang terlihat masih baru dan lebih lebar |
Tidak lama, kereta berangkat. KRL ini beda dengan yang
ada di Jakarta. Kelihatannya sih lebih luas dengan warna interior merah. Bagus,
terlihat bersih dan baru. Tidak banyaknya orang yang naik membuatku bisa duduk,
walau akhirnya juga berdiri sebelum memasuki Yogyakarta. Setelah maghrib, aku
sampai di Stasiun Tugu Jogja. Aku sholat sebentar dan minum minuman yang tadi
dibeli di Solo. Setelah itu aku keluar, jalan menyusuri Malioboro menuju BNI
perempatan Malioboro untuk menunggu Adi yang akan menjemput aku disana.
Perjalanan yang cukup melelahkan, tapi asik! Karena penuh cerita yang bikin
tubuh lelah!
0 Comments